*''Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarakatuh ,,,''*

Kamis, 30 Juni 2011

ღ☆ღ KEUTAMAAN WANITA SHOLEHAH ღ☆ღ

ღ☆ღ KEUTAMAAN WANITA SHOLEHAH ღ☆ღ

♫•*¨*•.¸ﷲ¸.•*¨*•♫♥:♫*ღ☆ღ*¨*¤.¸¸.¸¸.¤*¨*ღ☆ღ
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥


Bismillahirrahmanirrahim


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Sahabat dan saudaraku di jalan Allah …ini adalah sebuah catatan untuk renungan bagi diriku,dirimu dan diri kita semua, tak ada maksud diri ini intuk menggurui sahabat sekalian, ini hanya sekedar berbagi ilmu semoga bermanfaat buat sahabat dan saudaraku semua…aamiin..


Abdullah bin Amr radhiallahu 'anhuma meriwayatkan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:


“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim no. 1467).


Subhanallah.. ternyata Islam begitu mulia menempatkan wanita sebagai perhiasan dunia. Karena wanita, dunia ini akan sejahtera dan karena wanita pula dunia ini akan binasa.. Wanita sholehah ibarat mutiara yang terjaga, untuk mendapatkannya pun perlu perjuangan yang tidak mudah.


Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Umar ibnul Khaththab radhiallahu 'anhu:


“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki? Yaitu : istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkan , membuat bahagia dan menentramkan suami, bila diperintah akan mentaati ,bila ditinggalkan bisa menjaga kesucian diri, harta dan keluarga.

.” (HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: “Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.”)

Berkata Al-Qadhi ‘Iyyadh rahimahullah: “Tatkala Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menerangkan kepada para sahabatnya bahwa tidak berdosa mereka mengumpulkan harta selama mereka menunaikan zakatnya, beliau memandang perlunya memberi kabar gembira kepada mereka dengan menganjurkan mereka kepada apa yang lebih baik dan lebih kekal yaitu istri shalihah yang cantik (lahir batinnya) karena ia akan selalu bersama menemanimu. Bila engkau pandang menyenangkanmu, ia tunaikan kebutuhanmu bila engkau membutuhkannya. Engkau dapat bermusyawarah dengannya dalam perkara yang dapat membantumu dan ia akan menjaga rahasiamu. Engkau dapat meminta bantuannya dalam keperluan-keperluanmu, ia mentaati perintahmu dan bila engkau meninggalkannya ia akan menjaga hartamu dan memelihara/mengasuh anak-anakmu.” (‘Aunul Ma‘bud, 5/57).

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah pula bersabda:


“Empat perkara termasuk dari kebahagiaan, yaitu wanita (istri) yang shalihah, tempat tinggal yang luas/ lapang, tetangga yang shalih, dan tunggangan (kendaraan) yang nyaman. Dan empat perkara yang merupakan kesengsaraan yaitu tetangga yang jelek, istri yang jelek (tidak shalihah), kendaraan yang tidak nyaman, dan tempat tinggal yang sempit.” (HR. Ibnu Hibban dalam Al-Mawarid hal. 302, dishahihkan Asy-Syaikh Muqbil dalam Al-Jami’ush Shahih, 3/57 dan Asy-Syaikh Al Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 282)

Ketika Umar ibnul Khaththab radhiallahu 'anhu bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam: “Wahai Rasulullah, harta apakah yang sebaiknya kita miliki?”
Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:

“Hendaklah salah seorang dari kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang senantiasa berdzikir dan istri mukminah yang akan menolongmu dalam perkara akhirat.” (HR. Ibnu Majah no. 1856, dishahihkan Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahih Ibnu Majah no. 1505)

Cukuplah kemuliaan dan keutamaan bagi wanita shalihah dengan anjuran Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bagi lelaki yang ingin menikah untuk mengutamakannya dari yang selainnya.

Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

“Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau akan beruntung.” (HR. Al-Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1466)

Empat hal tersebut merupakan faktor penyebab dipersuntingnya seorang wanita dan ini merupakan suatu kabar berdasarkan kenyataan yang biasa terjadi di tengah manusia, bukan suatu perintah untuk mengumpulkan perkara-perkara tersebut, demikian kata Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullah. Namun dzahir hadits ini menunjukkan boleh menikahi wanita karena salah satu dari empat perkara tersebut, akan tetapi memilih wanita karena agamanya lebih utama. (Fathul Bari, 9/164)

Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah berkata: “(فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ), maknanya: yang sepatutnya bagi seorang yang beragama dan memiliki muruah (adab) untuk menjadikan agama sebagai petunjuk pandangannya dalam segala sesuatu terlebih lagi dalam suatu perkara yang akan tinggal lama bersamanya (istri). Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk mendapatkan seorang wanita yang memiliki agama di mana hal ini merupakan puncak keinginannya.” (Fathul Bari, 9/164)

Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata: “Dalam hadits ini ada anjuran untuk berteman/ bersahabat dengan orang yang memiliki agama dalam segala sesuatu karena ia akan mengambil manfaat dari akhlak mereka (teman yang baik tersebut), berkah mereka, baiknya jalan mereka, dan aman dari mendapatkan kerusakan mereka.” (Syarah Shahih Muslim, 10/52)


Nah dari uraian di atas jelaslah saudaraku, bahwa tak ada pilihan lain agar kita memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat kecuali menjadi wanita sholehah perhiasan dunia terindah, didamba penduduk bumi dan dirindukan surga. Bagi kita menjadi wanita sholehah adalah sebuah kesadaran dan ini semoga menjadi tekad kita bersama.

Barakallahu fiikum


♥::♥::♥::♥::♥::♥::♥::♥::♥::♥::♥::♥::♥::♥::♥::♥
(´'`v´'`)
`•.¸.•´♫¤*¨*ღ☆ღ*¨*¤.¸¸.¸¸.¤
.¸.•´¸.•*¨)
(¸.•´ (¸.•´ ♥♥♥♥
♫•*¨*•.¸ﷲ¸.•*¨*•♫♥:♫*ღ☆ღ*¨*¤.¸¸.¸¸.¤*¨*ღ☆ღ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar